Advertisement
Advertisement

Ekbis, PALI  

PT. Pertamina Asset 2 Pendopo field gelar Pelatihan Pupuk organik

Advertisement

PALI-MMN, PT. Pertamina asset 2 Pendopo Field bergerak ajak Petani dibumi serpat serasan beralih alternatif baru dari kebisaan lama mengunakan pupuk berbahan kimia serta pengunaan pestisida kimia dengan merobah pola baru mengunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Hal tersebut diketahui saat pihak perusahaan PT. Pertamina Asset 2 Pendopo Field adakan pelatihan kepada petani padi sayur dan toga untuk lebih memahami kultur dasar ekologi tanah dan pengelolaan ekositem secara bertani lebih sehat, dan memanfaatkan lingkungan sekitar agar berkesinambungan, yang digelar mulai hari ini kamis hingga senin mendatang (8-12/07/21)

Kepedulian perusahan sangatlah peka terhadap petani sekitar dengan mendatangkan tim ahli pengebangan padi organik yang sekaligus sebagai konsultan, Alik Sutarya.

Dijelaskan Yuliswidayanti LR Pendopo Field bahwa kegiatan itu merupakan program CSR dalam peningkatan sumber daya manusia terutama petani dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Advertisement

“Dengan pelatihan ini diharapkan petani konvensional atau yang biasa menggunakan bahan kimia sebagai pupuk maupun pestisida mampu mengolah lahannya dengan memanfaatkan potensi sekitar sebagai bahan dasar pupuk secara organik sehingga menekan penggunaan pupuk anorganik sehingga akan menciptakan petani yang mandiri dan sejahtera,” kata Yuliswidayanti.

Sementara itu, Alik Sutarya pada setiap penjelasan materi selalu meyajinkan bahwa bertani secara organik tidak akan mengurangi produksi bahkan bisa ramah lingkungan dan kesuburan tanah tetap terjaga.

Advertisement

“Kami buka dulu pola pikir petani yang selalu tergantung pupuk kimia juga penggunaan pestisida anorganik dengan mengajak praktek dan mengenalkan fungsi tanah, uji tekstur tanah, uji daya kaviler, uji KMA, uji erasi udara agar petani memahami kondisi tanah di lahannya,” ujar Alik Sutarya.

Disamping itu, Alik Sutarya juga mengajak petani terjun langsung ke lahan mempraktekkan pembuatan kompos dan pembuatan pupuk cair juga MOL (Mikro organisme lokal).

“Kami juga lakukan pengenalan tanaman herbal, manfaatnya untuk kesehatan sekaligus praktek pembuatan obat herbal lalu dikonsumsi bersama. Selain itu untuk mengajak petani beralih pada metode penanaman secara organik, kami praktekkan juga pembuatan kompos dan MOL dari bahan yang ada di sekitar,” tukasnya.

Diharapkan Alik Sutarya, usai pelatihan, petani di PALI akan mempraktekkan apa yang didapat dari kegiatan tersebut dan menerapkan pola penanaman secara organik.

“Pola organik akan memberikan keuntungan bagi petani juga dapat memelihara keseimbangan ekosistem sehingga kesuburan tanah dan hasil petani bisa melimpah yang tentunya akan menambah sejahtera petani juga produksi yang dihasilkan menjadi bahan konsumsi yang sehat,” jelasnya (Deb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *