Advertisement
Advertisement

Dua Anggota DPRD Banyuasin  Laksanakan Reses ke 1 masa persidangan II Tahun 2022 

Advertisement

Banyuasin – MMN,  Reses merupakan kegiatan anggota dewan saat bekerja diluar gedung dewan. Hal ini bertujuan untuk menjumpai konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Pelaksanaan tugas diluar gedung ini berguna untuk menjaring, menampung serta melaksanakan fungsi pengawasan, kegiatan ini dikenal juga dengan kunjungan kerja (Kunker) dewan.

Reses juga untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam Pemerintahan.

Seperti dilakukan Muhammad Nasir, S.Si dari Fraksi Golkar dan Dedi Antoni, SE dari Fraksi Gerindra kedua Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini melaksanakan Reses ke 1 masa persidangan II Tahun 2022 Dapil VI Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin. Kamis 24 Februari 2022.

Muhammad Nasir, S.Si dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih telah menerima kami dari DPRD Banyuasin dan rombongan. Atas dukungan dan Do’a dari warga Desa Sumber Mekar Mukti dan warga Desa Bangun Sari saya dan pak Dedi Antoni terpilih menjadi anggota DPRD Banyuasin.

Advertisement

Untuk itu lanjutnya, kami disini bersedia mendengarkan aspirasi bapak-bapak kemudian akan kami tindaklanjuti dan dibahas pada Sidang Paripurna nantinya, terangnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Desa Sumber Mekar Mukti, Leman menjelaskan bahwa dirinya asal penduduk transmigrasi dari Pulau Jawa sudah tinggal selama 42 tahun. Dijelaskannya selama 42 tahun tersebut desa tempat mereka tinggal tidak tersentuh pembangunan terutama pembangunan jalan penghubung.

“Saya beberapa kali mengusulkan melalui proposal dari tahun 1981 lalu hingga sekarang didesa ini belum tersentuh pembangunan,”tegas pria berusia 70 tahun tersebut.

Advertisement

Senada dikatakan Mistan Ahmad Maulana, dirinya dan petani lainnya mengeluh akibat kelangkaan pupuk diakibatkan akses jalan rusak,”Saya mohon kepada Pemerintah Banyuasin supaya jangan hanya membangun disatu daerah saja, bagusnya pembangunan itu merata dan kesejahteraan merata juga,”tutup Mistan.

Kemudian, Kepala Desa Sumber Mekar Mukti Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Okta Alamsyah Putra mengatakan apa yang dikeluhkan masyarakatnya itu benar adanya. Kendala utama didesa ia pimpin tersebut mengenai jalan penghubung menuju daerah lain, akibatnya roda perekonomian tersendat karena jalan poros rusak parah terutama kalau musim hujan seperti ini, jelas Kades.

Masyarakat sangat kesulitan untuk mengangkut dan memasarkan hasil pertanian dan perkebunan warga dan ironisnya lagi banyak pelajar putus sekolah akibat tidak bisa berangkat ke Sekolah terutama tingkat SMA disebabkan aksen jalan tak bisa dilalui.

Namun kalau Sekolah Dasar (SD) dan SMP telah ada di Desa Sumber Mekar Mukti namun kalau SMA sederajat harus sekolah keluar jaraknya mencapai belasan kilo meter, jelasnya.

bahwa dirinya selaku Kepala Desa Sumber Mekar Mukti sangat berterima kasih atas kedatangan Muhammad Nasir dan Dedi Antoni kedesa yang ia pimpin.

Menurut Kades yang baru dilantik ini bahwa di Desa Sumber Mekar Mukti ini terkendala oleh rusaknya arus transportasi darat yang mengganggu roda perekonomian terutama untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunan yang biasanya diangkut melalui jalur darat, tapi kalau musim hujan maka tidak bisa dilalui.

Kemudian lanjut Kades, anak-anak banyak putus sekolah akibat jalan rusak, khususnya ditingkat SMA karena didesa ini hanya ada SD dan SMP. serta dunia pendidikan karena akses jalan rusak parah, apalagi kalau musim hujan

Mendengar keluhan warga Desa Sumber Mekar Mukti, Muhammad Nasir sangat prihatin dia menilai seharusnya ada azas keadilan pemerataan pembangunan terutama di Kabupaten Banyuasin ini.

Mengapa kita sampaikan demikian lanjutnya, kalau ditahun 2021 lalu kita mempunyai belanja pembangunan sekitar Rp 600 Miliar. Dana tersebut kalau kita bagi perdesa dan kelurahan diperkirakan akan mendapat jatah Rp 1 hingga 1.5 Miliar perdesa/kelurahan.

Kalau itu kita lakukan maka seluruh komponen masyarakat di Bumi Sedulang Setudung ini akan merasakan keadilan dalam pembangunan,”Jadi kita perlu rubah menset pola anggaran, pemerataan keadilan diutamakan supaya teman-teman yang berada didesa selama ini belum tersentuh pembangunan maka kedepannya mereka bisa hidup merasa diperhatikanj oleh Pemerintah meraka sendiri, tutup Muhammad Nasir.

Hadir dalam reses tersebut, Pihak Kecamatan Tanjung Lago, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, BPD, Sekretariat DPRD Banyuasin dan undangan lainnya.(Deb).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *