Advertisement
Advertisement

Realisasi Nyata Bensin Sawit dan Inovasi Gambo Muba

Advertisement

SEKAYU- MMN, Pembangunan hijau berkelanjutan, konsep pembangunan inilah sejak tiga tahun belakangan yang tampak dari realisasi Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA.

Hal ini juga dipertegas Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam Program Talkshow “Green Talk” Berita Satu News Channel dengan Tema “Potensi Pengembangan Ekonomi Hijau di Tengah Krisis” secara virtual, di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (31/8/2021).

Pada acara tersebut Kepala Daerah Inovatif Indonesia bertindak selaku Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) periode 2017-2021 ini saat ditanya moderator Beritasatu Rika Amruh mengenai visi lestari, ia mengatakan visi lestari sesuai dengan RPJMD Kabupaten Muba sebagai salah satu pilar pembangunan yang tidak mengesampingkan aspek lingkungan dan sosial.

“Pembangunan ekonomi hijau ini menjadi tujuan utama dari kita membangun di Muba,” ujarnya.

Advertisement

Seperti di Muba lanjutnya, sebagai pimpinan daerah ia bersama jajaran merubah paradigma masyarakat para petani yang selama ini sebagian besar bermatapencaharian dari perkebunan diantaranya kelapa sawit dan karet. Untuk menerapkan konsep-konsep yang lebih ramah lingkungan dan diterima secara aspek lingkungan maupun sosial dunia internasional.

“Oleh karena itu kami siapkan selain regulasinya kami buat, edukasi terhadap para petani juga di persiapkan, dan hilirisasi dari produk juga ditingkatkan untuk meningkatkan nilai tambah, sehingga ekonomi hijau bisa bergulir. kemudian green economy circle itu nantinya bisa menjadi salah satu tonggak tulang punggung masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” tuturnya.

Advertisement

Selain pusat biofuel energi, bahwa Muba sudah mencanangkan misi 2030, sebagai pusat dari industri biofuel berbasiskan kelapa sawit. Dan sekarang juga Muba lokus dari energi sawit hijau.

“Ini sebetulnya konsep hilirisasi lingkungan yang sangat trend sekarang,” paparnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan di Muba ada pemanfaatan limbah Gambir dengan memberdayakan perempuan dan ibu rumah tangga menjadikan limbah gambir sebagai bahan pewarna alami untuk kain jumputan yang dinamakan kain jumputan Gambo Muba.

“Produk ini memberdayakan perempuan dan ibu-ibu yang bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Atas inilah TP PKK Muba mendapatkan juara satu nasional dalam hal memberdayakan ekonomi keluarga. Dan kain jumputan Gambo Muba bukan hanya untuk pasar domestik juga sudah masuk ke pasar dunia,” ungkapnya.

Selanjutnya terkait dengan LTKL Bupati Muba yang sekaligus Ketum periode 2017-2020, mengatakan bahwa LTKL adalah forum kolaborasi multipihak yang sangat luar biasa. Dengan potensi masing-masing tiap daerah mempunyai tujuan sama untuk membangun ekonomi hijau.

“Kita bekerjasama mengeksplor potensi daerah untuk menarik investasi, seperti di Muba, kita replanting kelapa sawit dan membangun pabrik kelapa sawit yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

Adapun narasumber dalam acara ini diantaranya Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Dian Lestari, dan Kepala Sekretariat LTKL Gita Syahrani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *